5 Tips Menghadapi Debt Collector
Beberapa waktu yang lalu, jujur saya terkejut sih pas nonton berita di TV tentang kasus pinjaman online yang menjebak korbannya dan melecehkan dengan menyebarkan informasi yang memalukan ke nomor kontak WA teman dan kolega si korban. Pihak oknum perusahaan pinjaman online menyebarkan iklan yang menunjukkan seolah si korban melakukan praktik prostitusi online untuk melunasi hutangnya.
Dan, yang lebih menyeramkan mereka memiliki software yang bisa meretas seluruh nomor kontak WA teman dan kolega korbannya! Lucunya, oknum-oknum ini mengancam orang-orang yang ada di kontak WA si korban yang tidak terkait dengan hutang piutang tersebut.
Hutang kredit dan pinjaman online sepertinya memang bukan hal yang aneh ya untuk jaman now ini. Tapi, sayang sekali masih banyak perusahaan nakal yang tidak terdaftar di OJK dan akhirnya malah menjebak para nasabahnya. Konon, mereka ini lebih kejam daripada rentenir! Dan tentunya terkait hal ini kita sudah sangat familiar dengan kehadiran debt collector. Kesalahan utama dan yang paling sering dilakukan oleh para nasabah adalah menghindari telepon atau bertemu dengan debt collector.
5 Jenis Kategori Status Kredit
Sebagai nasabah produk kredit lembaga keuangan, kita harus memahami seluk beluk peraturannya. Jadi, kita bisa tetap tenang saat berhadapan dengan debt collector dan memahami hak serta kewajiban kita sebagai konsumen. Pada dasarnya, ada 5 jenis kategori status kredit yang umum diterapkan dalam dunia perbankan;
1. Kredit Lancar yaitu ketika sebuah pinjaman tidak pernah mencatat ada tunggakan pembayaran cicilan oleh si debitur.
2. Kredit Dalam Perhatian Khusus (DPK) yaitu ketika sebuah pinjaman tercatat ada tunggakan pembayaran debitur sampai 90 hari.
3. Kredit Tidak Lancar yaitu ketika sebuah pinjaman tercatat ada tunggakan pembayaran cicilan oleh debitur sampai 120 hari.
4. Kredit Diragukan yaitu ketika sebuah pinjaman tercatat ada tunggakan pembayaran cicilan oleh debitur sampai 180 hari.
5. Kredit Macet yaitu ketika terjadi tunggakan pembayaran cicilan hingga lebih dari 180 hari
Pemerintah melalui Bank Indonesia pun sudah memiliki regulasi untuk mengatur hak dan kewajiban konsumen. Untuk kartu kredit, misalnya, perlindungan bagi pemilik kartu kredit diatur melalui Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/17/DASP tentang penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK).
Surat edaran tersebut merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Perubahan Atas PBI No. 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK. Jadi, ada aturan main yang harus dipahami oleh debt collector maupun nasabah, yaitu:
Debt collector hanya bisa menagih konsumen dengan status Kredit Macet.
Prosedur penagihan harus sesuai standar Bank.
Debt collector harus memiliki pelatihan yang memadai dan etika, salah satunya memiliki kartu sertifikasi dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Identitas Debt Collector harus jelas dan menunjukkan surat tugas dari Bank Penerbit Kartu Kredit.
Debt collector tidak boleh melakukan tindakan kekerasan, ancaman verbal maupun non verbal.
Penagihan harus dilakukan kepada nasabah bersangkutan, bukan kepada keluarga atau orang lainnya.
Waktu penagihan juga harus mengikuti jam normal orang beraktifitas sekitar jam 08.00-20.00, kecuali atas persetujuan dengan nasabah.
Sebagai nasabah, kita pun harus bijak dan bersikap baik menanggapi debt collector. Kebanyakan yang terjadi adalah nasabah umumnya menghindari untuk dihubungi. Berikut 5 tips untuk menghadapi debt collector dengan baik:
Hadapi dengan tenang dan jangan emosi. Ketika kita hadapi dengan sopan, secara psikologis lawan bicara kita pun akan menyamakan intonasi.
Tegur dengan baik jika debt collector menyalahi prosedur cara penagihan yang tidak nyaman dan melanggar privasi.
Ceritakan alasan terjadinya penunggakan pembayaran dan berikan tanggal perkiraan kapan akan dibayarkan kewajiban tunggakannya.
Jika terjadi perdebatan, mintalah bantuan ke pengurus RT/RW setempat untuk membantu menengahi dan sebagai saksi kejadian.
Segera laporkan ke polisi jika terjadi tindakan perampasan kendaraan dengan dalih jaminan pembayaran tunggakan.
Sementara untuk kasus-kasus pelanggaran prosedur penagihan, kita bisa loh melaporkannya ke Bank Indonesia ataupun ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengaduan ke Bank Indonesia dapat disampaikan melalui:
Contact Center BICARA
Telepon 021-131
Email: bicara@bi.go.id
Form pengaduan online: www.bi.go.id/perlindungan-konsumen/form
Surat: Ditujukan ke Gedung Tipikal Lt. 1 DUPK Bank Indonesia
Pengaduan ke Otoritas Jasa Keuangan dapat disampaikan melalui:
Telepon: 157
Email: konsumen@ojk.go.id
Form pengaduan online: http://konsumen.ojk.go.id/FormPengaduan
Surat: Ditujukan ke Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen di Menara Radius Prawiro Lt. 2 Komp. Perkantoran BI Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta Pusat 10350
Jadi, mulai sekarang tidak perlu takut dan menghindari debt collector lagi dong ya? Pahami prosedur penagihan serta hak dan kewajiban kita sebagai konsumen. Semoga masalahnya cepat terselesaikan ya.
44 Comments
Ya ampun seram banget pihak oknum perusahaan pinjaman online menyebarkan iklan yang menunjukkan seolah si korban melakukan praktik prostitusi online untuk melunasi hutangnya.
ReplyDeletememang harus tahu persis hak dan kewajiban ya dan tahu harus bagaimana ketika ada yang mengalami masalah. Duh semoga kita terhindar deh dari masalah dengan debt collector
Iya mba, aku aja kanget pas tau ada kasus kaya gitu, serem banget ya
Deletekenyataan zaman sekarang debt collector yang tidak memiliki surat izin seenaknya ya kalau mau nagih utang. banyak dengar yang sedih seperti di sinetron aja.
ReplyDeleteIya mba, makanya semoga makin banyak yang paham aturan serta hak kewajibannya sebagai nasabah, jadi gak diperlakukan or bertindak semena-mena juga
DeleteWah jadi ini ya rahasianya. Bermanfaat buat yang punya banyak utang.
ReplyDeleteBaru saja kami alami ini. Tetangga, tengah malam beberapa hari lalu menjerit-jerit. Ternyata ada debt colector sampai menendang pintu rumahnya. Tengah malam itu. Sampai para pemuda keluar kampung, sampai RT RW juga berdatangan.
ReplyDeleteTernyata tetangga punya utang ke rentenir. Dari sekian sekarang dengan bunga yg kembali berbunga menjadi sekitar 120 juta!
Glek! Kami masyarakat semua bergidik...
Sayangnya tetangga minjam bukan ke lembaga yg dijamin LPS pula...
Duh sedih aku dengernya Teh, masih banyak orang teriming-iming diawal kemudahan pinjaman, pdhl perusahaannya gak terdaftar OJK dan terjamin LPS
DeleteInfo penting banget ini kemarin ada sodara yang mengalami terus bingung harus gimana akhirnya dilunasi tapi bengkak biayanya
ReplyDeleteMba, ijin Felli share ya .
DeleteTerimakasih info nya mba Synta pas lagi cari berita ini buat temen yang kena terus bingung mesti gimana penting banget ini kemarin ada sodara yang mengalami terus bingung harus gimana ke kantor polisi dilempar2 doang
ReplyDeletewah semoga cepet teratasi yaa masalahnya, dan jangan ragu laporin debt collector or perusahaan fintech yang bandel
DeleteSeram ya di tagih debt collector. jadi ingat kasus teman yang di tagih dan diminta untuk melakukan pembayaran secepatnya. Pengalaman berharga banget deh.
ReplyDeleteIya mba, makanya nasaba pun kudu paham rulesnya biar gak jadi bulan-bulanan debt collector juga
DeleteWah saya baru tau ada video viral kaya gitu, kasian banget ya nasabahnya. Soal kredit online ini memang paling ngga ada manner deh, kesel ya. Soalnya saya pernah ditelp sama penagih juga karena ada teman yang udah bertahun-tahun lamanya ngga ketemu melakukan pinjaman. Ya allah semoga dijauhkan dari segala riba, aamiin.
ReplyDeletealamaaaak bisnis peminjaman uang ini ngeri kali :( aku bacanya merinding apalagi pas baca perlakuannya terhadap peminjam.
ReplyDeleteHiii ngeri gitu ya. Duh jangan sampai pinjem uang ditempat² yang gak jelas gitu deh. Mending pinjem uang ma saudara aja deh
ReplyDeleteBaca tentang DC ini, auto merasa ngeri. Dan langsung keinget adegan-adegan di sinetron yang ada bagian debt collector nagih ke peminjam dengan sikapnya yang menakutkan. Rasanya sudah keder duluan, jadi lupa utk tersenyum seandainya ketemu DC
ReplyDeleteNgeri banget urusan pinjam uang ini. Beberapa temanku pernah terpaksa minjem. Minjemnya nggak seberapa tapi sekarang kesulitan membayar karena jumlah yang harus dikembalikan membengkak luar biasa.
ReplyDeleteemang lucu, mbak, si debt collector ini
ReplyDeletesaking puyengnya nagih utang ke debitur, dia hubungi kontak di WA si debitur dengan kata-kata mengancam.
Aku yang pernah kena begini sampai di-SMS, telpon sama pihak pinjol.
Serem banget ya ditagih debt Colector thanks infonya kak
ReplyDeleteNah iya kadang kontak kita dipakai orang yang bertanggung jawab yaa terus malah kita yang dikejar huhuhu. Sebel deh, tapi untung ada cara menanggulanginya yaa
ReplyDeletecerita debt collector yang kalo nagih utang ke nasabah tanpa manusiawi itu emang bikin malu banget, apalagi kalo udah merendahkan dan ngata-ngatain ya huhuhuh.. btw makasi buat tips dan sharing informasinya tentu ini sangat bermanfaat
ReplyDeletejadi inget salah satu kasus yag menewaskan nasabah bank swasta gara2 debt collector, jadi berita besar sampe semua bank angkat bicara.
ReplyDeletePinjaman online ini serem ya karena yang dikejar selain pemilik pinjaman juga teman-teman atau keluarganya. Harusnya yang seperti ini segera ditindak lanjuti ya, terlepas dari emang salah peminjamnya gak bayar tepat waktu tapi cara deb collectornya salah.
ReplyDeletePada dasarnya kredit itu emang byk mudharatnya, lebih baik nabung kumpulin dlu bru de beli yg dibutuhin 😊
ReplyDeleteTipsnya membantu banget mbak, suka juga sama artikelnya dikasih lengkap detail OJK-nya, jadi gak perlu lagi browsing
ReplyDeletehuhuuu semoa jangan sampai terjadi yaaa, serem bgt kalo udh masalah begini ya..
ReplyDeleteinfonya sangat membantu sekali, terima kasih sharingnya mbak :)
Buat pelajaran banget nih ke kita-kita, makasih Kak jadi waspada dan harushati-hati minjem inni.
ReplyDeleteDI sekiarku beberapa tahun kemarin juga ada penagihan gitu
Ya Allah ngeri banget ya. Ternyata memang ada aturannya bagaimana seharusnya kita bertindak dan kapan debt collector bisa menagih. Tapi semoga kita dijauhkan dari utang-utang aamiin
ReplyDeletealih-alih nagih duit, eh malah jatuhnya kekerasan dan ancaman ya! Serem banget sih kalau kayak gitu. Semoga BI dan OJK bisa tindak cepat deh. Terutama screening pinjol yang gak resmi dan gak terdaftar.
ReplyDeleteSeram memang urusan dengan debt collector. Alhamdulillah nggak pernah punya urusan dengan mereka, dan semoga tidak pernah.
ReplyDeleteKita harus paham prosesurnya yak. Emang kalo barang kita ada yang dirampas,hutang gak berkurang ya?
ReplyDeleteNgeri banget ya debt colector sampe kaya gitu, makasih tipsnya kak jadi tahu harus gmana kalo ada situasi seperti di atas
ReplyDeleteWow i am scare. Better then not make a credit. And then let alone bad credit. Thanks for your reminder Mba
ReplyDeleteAku jg kemarin membaca kisah sedih orang-orang yg terjerat pinjol gitu, ya Allah semoga dilindungi dari praktik hutang piutang yg tdk terdaftar OJK
ReplyDeleteSejak dulu, debt collector selalu berkonotasi negatif ya. Meski ya, nggak sedikit oknum yang semena-mena dan bertindak atas nama debt collector.
ReplyDeleteEh tapi ada lho, debt collector tuh ceritanya mau nagih, sama peminjam bilang jaminannya truk yg dipunya. Ditagih, si pemilik melarikan diri terus. Lalu, si DB akhirnya nyegat truk yang buat jaminan itu, kan ada sopir truknya. Itu posisi truknya lagi melintas di tengah hutan, tapi sama si DB, si sopir diantar dulu sampai ke kota tujuan, barulah truknya diambil. Coba kalau DB nya tega, bisa aja kan si sopir truknya dibiarkan terlantar di tengah-tengah hutan.
Ya Allah, berkahi rejeki yang halal, sehingga tidak perlu kenal yang namanya hutang.
Nah nambah lagi ilmu nih. Dari dulu berita negatif tentang debt collector ini memang ga ada habisnya. Ada yang motor di tarik paksa, diberhentiin di tengah jalan dan ragam kasus lainnya. Dengan adanya tips ini tentu bisa membuat para pengguna pinjaman lebih paham dan mengerti cara menghadapi kasus ini
ReplyDeleteWah ternyata kalau status kredit macet alias 180 hari ga dibayar baru bisa ditagih sama debt collector ya. Duh lama banget, memang konsekuensinya ditagih2 gitu ya Mbak synt.
ReplyDeleteWah baru tau DC juga ada pelatihannya ya mba..
ReplyDeleteAku tu pernah di add grup wa sama DC mba.. krn konon katanya temen aku yang nunggak.. ga tau deh dapat dari mana itu nomer2 orang circle temenku semua di add grup
Bagus banget ini tipsnya.
ReplyDeleteIntinya, kita memiliki alasan yang baik dan masuk akal untuk disampaikan dengan bahasa yang santun sehingga bisa diberikan kelonggaran waktu lagi.
Waa kalau bisa sih jangan sampai berhadapan dgn dept collector ya. Tapi, kalau pun harus punya pengalaman baik pribadi maupun orang dekat, tipsnya bisa nih diaplikasikan..
ReplyDeleteyaampuun, gak benar banget cara si oknum debt collector yang menyebarkan informasi nasabah bahkan melakukan pelecehan seperti itu, semoga kita tidak merasakan hal seperti itu ya.
ReplyDeletenoted nih tipsnya, bisa diinfokan ke yang lain juga ini. Terima kasih Kak :)
Ternyata yang semakin seram bukan hantu ya, tapi manusia. Pas baca ini langsung bergumam, nggak mau berurusan sama debt collector dan semoga nggak akan pernah. Ngeri banget:(
ReplyDeleteYa ampun ini beneran salah satu masalah zaman now yah, kadang ada juga yg ga punya utang apa2 ikut ditagih sama pihak debt collector pinjol karena nama kita kecatut jd penjamin, kayaknya aplikasi macam trucaller atau getcontact ini penting dipasang di hape kita yah
ReplyDelete