Sensasi Tur Virtual, Solusi Travelling di Masa Pandemi
Saya kangen banget travelling. Pandemi ini membuat kita terpaksa harus berdiam diri di rumah saja selama beberapa bulan. Bosan? Oh sudah pasti! Di era new normal ini pun, saya pribadi masih belum berani sih untuk travelling jauh-jauh. Selama pandemi, berseliweran di timeline saya tentang Tur Virtual. Oh Tuhan, apakah ini jawaban atas doa-doa hambamu yang sudah rindu banget jalan-jalan. *drama mode-on. Akhirnya, rasa penasaran saya pun terbayar lunas, pas di bulan kemerdekaan ini saya ikutan Tur Virtual Edisi Kemerdekaan. Menjelang hari perayaan kemerdekaan RI ke-75, tepatnya 15 Agustus yang lalu saya mendapatkan kesempatan langka untuk sesi tur virtual Wisata Kreatif Jakarta yang diselenggarakan oleh Komunitas ISB dan Kinokuniya. Yuk, kita mulai jalan-jalannya… Pertama-kita, kita akan diajak ke Museum Sumpah Pemuda. Loh, ini kan momen kemerdekaan bukan Sumpah Pemuda. Eits, jangan protes dulu, karena pemuda banyak mengambil peranan penting saat detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. Di museum Sumpah Pemuda, kita bisa melihat biola legendaris milik W.R. Supratman yang merupakan pencipta lagu Indonesia Raya. Mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang terutama di acara-acara pertandingan olahraga internasional selalu sukses bikin saya bangga jadi orang Indonesia. Dan ternyata, lagu Indonesia Raya yang sekarang berkumandang itu merupakan hasil rekaman ulang dan aransemen oleh musisi ternama Indonesia, mas Addie MS dan Twilite Orchestra-nya. Mas Addie berinisiatif karena mendengarkan lagu Indonesia Raya yang asli kualitas suaranya sudah banyak noise karena faktor usia juga sih ya. Museum Sumpah Pemuda Lokasi: Jl. Kramat Raya No. 106 Jakarta Pusat Menjelang proklamasi, ada momentum penting juga bagi bangsa Indonesia yaitu lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Nah, kalo kita pernah melintasi Gedung Pancasila yang merupakan bagian gedung perkantoran Kementerian Luar Negeri, disitulah lahirnya dasar negara kita. Pasca proklamasi kemerdekaan, Gedung Pancasila dialihfungsikan menjadi salah satu gedung Kementerian Luar Negeri. Ayo, siapa yang tahu nama Menteri Luar Negeri Pertama RI? Beliau adalah Ahmad Soebardjo. Ahmad Soebardjo menjadi salah satu tokoh penting dalam detik-detik proklamasi. Dimana belian menjadi penjamin atas Bung Karno dan Bung Hatta ditengah panasnya situasi dimana para pemuda menuntut diproklamasikannya kemerdekaan RI. Oya, karena merupakan bagian dari Kementerian Luar Negeri, jadi Gedung Pancasila ini memang tidak dibuka untuk umum. Gedung Pancasila Lokasi: Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Lanjut, kita mampir ke rumah Laksamana Maeda yang menjadi saksi bisu penandatanganan naskah proklamasi. Rasanya seperti memasuki lorong waktu, kita dibawa ke detik-detik proklamasi yang mencekam. Disana kita bisa melihat grand piano tempat Bung Karno menandatangani teks naskah proklamasi. Dan kita bisa melihat hasil scan naskah proklamasi yang ditulis tangan langsung oleh Bung Karno.Museum Sumpah Pemuda
Gedung Pancasila
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Tur Virtual ke Rumah Laksamana Maeda.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Lokasi: Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta
Museum Joang 45
Dan, gak terasa sudah hampir 2 jam tur virtual dan kita sudah akan mengunjungi lokasi terakhir dari tur kemerdekaan ini. Sampailah kita di Museum Joang 45, bagian yang menarik untuk saya pribadi sih bagian koleksi mobil kepresidenan.
Disini kita bisa melihat mobil dinas resmi yang dipakai oleh Presiden Pertama RI, yaitu Ir. Soekarno. Ada 2 koleksi mobil kepresidenan yang dipamerkan disini, yaitu mobil REP-1 dan REP-2.
Mobil Kepresidenan di Museum Joang 45. (sumber: tirto.id) |
Museum Joang 45
Lokasi: Jl. Menteng Raya No. 31 Jakarta
Tugu Proklamasi
Jujur ya, saya baru tahu loh kalo ternyata tugu proklamasi itu ternyata dulunya merupakan bangunan rumah masa kecil Bung Karno yang merupakan menjadi tempat pembacaan proklamasi kemerdekaan RI.
Sayangnya, paska proklamasi rumah tersebut dihancurkan karena Bung Karno pindah ke rumah dinas kepresidenan. Dan sebagai gantinya, dibangunlah monumen tugu proklamasi yang kita kenal sekarang.
Tugu Proklamasi
Lokasi: Jl. Proklamasi No. 10 Pegangsaan Jakarta
Kuliner Jadul Nostalgia Era Proklamasi Kemerdekaan
Jalan-jalan rasanya gak lengkap kalo kita gak berburu kuliner. Ini salah satu part favorit saya sebagai penggila kuliner. Siap-siap ngiler ya!
Ternyata, dulu ada es krim favorit Presiden pertama RI, yaitu es krim Tjan Nan. Sayangnya, sekarang restonya sudah gak ada. Tapi, lokasinya sekarang sudah berubah menjadi Hotel Cikini. Dan kabar baiknya, kita masih bisa mencicipi es krim ini di hotel tersebut.
Toko Es Krim Favorit Bung Karno (sumber: detik.com) |
Dan, kalo kalian mau coba es krim legendaris, kalian harus cobain es krim Baltic. Lokasinya ada di Jl. Kramat Raya No. 10 Jakarta Pusat. Harganya juga murmer loh, mulai dari 7000-an aja loh.
Ngomongin soal kuliner jadul, di sekitaran daerah Cikini juga kita bisa menikmati berbagai kuliner klasik seperti Kikugawa, resto jepang pertama yang berdiri sejak tahun 1969. Atau untuk kalian pecinta mie, harus cobain mie Gondangdia nih. Next, nanti kita bahas kulineran Jakarta ya!
So, lumayan kan mengobati rasa kangen travelling yang sudah membuncah tumpah ruah ini? Cuma satu aja kurangnya sih, pas bagian kulineran lumayan bikin laper dan auto ngiler. Nah, gegara ikutan trip ini, saya sekarang jadi penasaran loh kalo tur virtual ke luar negeri kaya apa ya?
11 Comments
Lumayan kak bisa tur sambil mengenang sejarah. Saya suka ikut nangis kalau dengar lagu Indonesia dinyanyikan di event2 besar seperti olahraga dsb. Rasanya haru, bangga, bahagia campur jadi 1
ReplyDeleteWah, asik nih traveling virtual. Nggak khawwatir ketularan covid krn jalan²nya secara virtual. Mantap!
ReplyDeleteEh, aku cuma tahu Monas doang yg udah ada wisata virtualnya. Ternyata banyak spot lain yg sudah tersedia yaaa Mba Shin. Walah jadi tertarik pengen ikutan.
ReplyDeleteSeru banget ya Mbak bisa jalan-jalan ke tempat itu semuaeskipun hayya via virtual. Saya belum pernah juga
ReplyDeleteTetap bisa traveling (virtual pastinya) meski di masa pandemi yaa. Harusnya ya emang gitu, harus tetap bekerja dan berkarya, apapun kondisinya. Yeayy..semoga sehatsehat selalu dan tetap produktif :)
ReplyDeleteSelalu ada jalan menuju Roma. Pandemi bukan halangan untuk bisa jalan jalan nambah wawasan ya. Virtual pun okelah. Makannya di rumah aja hehehe
ReplyDeleteSambil rebahan dan sambil ngemil, ini yg paling saya sukai dari acara virtual saat pandemi ini. Hehehe
ReplyDeleteTur virtual jadi sarana melepas kerinduan jalan-jalan, serta tetep dapat wawasan bermanfaat meski dilakukan via daring
ReplyDeleteNah ini dia nih yang bisa jadi penghilang kangen traveling. Aku sama anak-anak juga sekarang begitu. Lewat Youtube. Hehehhehe, walopun gak sepuas ikut tur virtual tapi lumayan deh cukup menghibur. Kepengen deh ikut tur virtual.
ReplyDeleteSaya tidak punya update virtual tour dari museum ini dan rasanya sediiiiih sekali. Hiks.
ReplyDeleteSemoga ada lagi dan saya bisa ikut.
Kalau tur virtual di Korea bareng artis ganteng kak. Jadi ceritanya kita ngedate diajak keliling Seoul. Selain menikmati keindahan Seoul, kita juga dibikin baper sama si oppa ganteng wkwkkkwkwkw
ReplyDelete